Slam Indonesia

  • Autor: Vários
  • Narrador: Vários
  • Editora: Podcast
  • Duração: 23:13:32
  • Mais informações

Informações:

Sinopse

SLAM kepanjangan dari Suara Laras Anak Muda. Kami hadir membawa suara-suara dan narasi anak-anak muda di daerah supaya bisa lebih digaungkan dan dibicarakan lebih sering. Izinkan kami juga untuk membawa cerita sejarah republik ini kepada generasi muda.

Episódios

  • Tentang Hip hop dan Indonesia

    09/02/2019 Duração: 56min

    Episode delapan, SLAM Indonesia bergeser sedikit ke skena anak muda. Kami mengontak Febian 'Kreate' yang juga founder dari brand streetwear Jakarta, Urbain.  Satu jam bersama Bian, kami baru tahu didalam tubuhnya mengalir darah Sukarno dan juga nilai-nilai Pancasila disepanjang pembicaraan kami ini. Konsep ketuhanan, diversity, adil sejak dalam pikiran, semangat persatuan, semangat kolektif, dan gotong royong membungkus perjalanan skena yang ia bangun.  Pada kesempatan ini, kami menanyakan tentang sejarah Hip Hop, awal Bian terjun ke skena tersebut, tentang brand Urbain miliknya, dengan nuansa Sukarno yang nasionalis, serta pengejewantahan nilai-nilai Pancasila daLam kultur HipHop.  Suara Laras Anak Muda mengajak dengan seksama untuk duduk bersama mendengarkan dan berdiskusi bersama kami di Instagram @slamindonesia. Supaya narasi-narasi Anak Muda bergulir dan bergaung lebih sering. "Let's the action, Do the talkin", Bian.

  • Tuan dan Nyonya, belajar tentang 'Indonesia' sudah sampai mana?

    02/02/2019 Duração: 32min

    Suara Laras Anak Muda pada episode ini pada (Sesi 1) membahas perkara Nasionalisme, bahwa nasionalisme adalah soal rasa bukan menyanyikan lagu Indonesia Raya saja.  Tidak melulu soal upacara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tapi soal kesadaran menjadi orang Indonesia dan membangun ke-Indonesiaan kita sendiri.  Mengutip bagian lagu mas Danto, Sisir Tanah, "Tuan dan Nyonya, belajar logika sudah sampai mana?"  (Sesi 2) Kita ini terus-terus ribut soal perkara pribumi-non pribumi, mayoritas-minoritas tanpa menyadari bahwa nenek moyang kita semua adalah pendatang. Bahkan nama yang kita pakai tidak ada yang asli Indonesia.  (Sesi 3)  Bahkan ditataran bahasa, kita memperdebatkan bahasa campur-campur anak JakSel, padahal bahasa Indonesia kita juga adalah bahasa baru, bahasa serapan dari beberapa bahasa. Bahasa itu hidup. Yang terpenting dari bahasa adalah mempergunakan sebaik-baiknya dan logis.. untuk kebaikan dan untuk sebuah cita-cita yang baik.  Podcast SLAM Indonesia bisa did

  • Paras Seni Indonesia

    25/01/2019 Duração: 31min

    Pemikiran-pemikiran pahlawan generasi 1945 tidaklah lahir begitu saja dari langit, tetapi tumbuh dari kesempatan dalam mengakses buku. Dalam kesempatan episode ini, kita diajak oleh mas Sigit Lingga untuk mengenal Soekarno dalam pengaruhnya terhadap Seni Rupa Indonesia. Presiden Sukarno (1901-1970) menjadi superpatron juga superkolektor atas karya-karya seniman di masanya.  Bung Karno layaknya pemimpin kala itu, mengarahkan perupa-perupa Indonesia untuk memiliki karakter dalam berkesenian. Beliau mengatakan bahwa seni bukanlah perkara cantik atau berestetika, melainkan persoalan esensi dan membangun bangsa. Bukan lagi bicara keindahan, tapi pengalaman. Bahwa persoalan-persoalan 'gila' di Indonesia pada zaman Belanda yang seharusnya diangkat ke permukaan oleh perupa Indonesia.  "Suka tidak suka, Soekarno adalah Indonesia. Indonesia adalah Soekarno", jelas Mas Sigit menggambarkan sebagai salah satu kalimat yang terlontar dalam episode kali ini.  Mari kita mencari tempat dan duduk bersama-sama

  • Menjadi Indonesia (Seutuhnya)

    23/01/2019 Duração: 38min

    Kamu orang mana? Orang Sunda? Orang Batak? Orang Jawa? Kok nggak ada yang nyebut dirinya orang Indonesia? Artinya, tidak ada kesadaran kita akan sebuah entitas baru, dengan cita-cita baru atas dasar latar belakang kita itu. Episode ini kita diajak oleh mas Sigit Lingga (yang sudah lama berkecimpung di dunia arsip sejarah Republik) untuk mengenal diri kita sebagai orang Indonesia seutuhnya. Bahwa dari zaman Belanda kita dikotak-kotakan agar terjaga instabilitas Membahas posisi kita sebagai pribumi dan non pribumi atau mayoritas dan minoritas sudahlah kabur. Rupanya juga kita telah lama terkungkung lama pada sekat-sekat itu (suku, agama, budaya masing-masing). Yang mana seharusnya itu menjadi roots kita untuk menuju bentuk baru atau berevolusi sebagai orang Indonesia. Mari sama-sama memaknai diri kita sebagai Indonesia seutuhnya. Selamat mendengarkan kawan. Temui kami di Spotify, Apple Podcasts, iTunes, Soundcloud, dan Google Podcast dengan username SLAM Indonesia. Mari berjumpa dan berdiskusi juga di platf

  • Menjaga Silaturahmi Ke-Bhinekaan

    20/01/2019 Duração: 35min

    Bincang-bincang SmartFM. SLAM mengupas dibalik layar paparan ide saat mengikuti ajang Harian Kompas x Citra Pariwara Indonesia dalam tajuk "The Story of Kompas". Penggiat literasi di daerah kurang dapat 'spotlight' di kancah nasional. Jika kami lihat, komunitas--komunitas di daerah begitu cepat merespon isu-isu sosial yang terjadi dalam bentuk gerakan, karya seni, komik sampai aksi praktis. Artinya, DNA gotong royong masih mengalir di jiwa pemuda tanpa perlu di tanamkan, karena hanya perlu di aktifkan kembali dirajut dengan tali silahturahmi keBhinekaan. Yang terlibat dalam audio podcast ini: Host Darryl dan mas Soundman (di ruang sebelah) Pak Terry (Tim Markom Kompas) di temani mba Tarrence & Abigail Kang Harry (Perwakilan Juri) Credit to Mukarakat-Kuda Hitam's song. Instagram: @slamindonesia

  • Melihat Peran Etnomusikolog Uda Rijal Memberdayakan Masyarakat melalui Seni dan Budaya

    09/01/2019 Duração: 57min

    Pada tahun 2018 kita banyak digiring ke arah panggung entertain seperti DWP, We The Fest, Synchronize Fest dll. Kali ini kita akan diajak ke dalam seluk beluk Festival Seni Budaya. Di mana penduduk desa menjadi Main Artists-nya dan kesenian yang diangkat adalah budaya daerah setempat. Semangat ini ingin menunjukkan bahwa Budaya-Seni mampu berdiri kokoh di daerahnya sendiri, yang tanpa sengaja kita terlalu mengonsumsi kesenian berasal dari luar budaya kita sendiri. Uda Rijal Tanmenan bercerita mengenai peran Etnnomusikologi dalam membangun nagari ekosistem seni budaya. Kemudian, mimpi beliau dalam melihat Indonesia yang memiliki ragam bunyi sebagai sebuah simbol ke khas-an setiap daerah. Bunyi-bunyi itu berestafet dari Sabang hingga Merauke selama 365 hari dengan tujuan yang sama.  Berkesenian untuk satu Indonesia bersenandung ragam bunyi dalam harmoni Bhineka. Mari sama-sama kita duduk mendengarkan beliau berdongeng. Selamat mendengarkan kawan. Temui kami di Spotify, Apple Podcasts, iTunes, Soundcloud,

  • Mengenal Musik Bangsa Bersama Etnomusikolog Uda Rijal Tanmenan

    05/01/2019 Duração: 43min

    Mengenal musik bangsa bersama Etnomusikolog Uda Rijal Tanmenan (@rijaltanmenan). Uda Rijal menceritakan proses etnografinya terhadap alat musik talempong pacik. Beliau bilang, tanpa akademik semua orang adalah observer, insider, dan semua adalah peneliti. Tergantung kita mau bergerak atau tidak. Temui kami di Spotify, Apple Podcasts, iTunes, Soundcloud, dan Google Podcast dengan username SLAM Indonesia. Mari berjumpa dan berdiskusi juga di platform Instagram kami di @slamindonesia. Soundcloud: https://soundcloud.com/slamindonesia Instagram: @slamindonesia #SuaraLarasAnakMuda 

  • SLAM Menyapa

    05/01/2019 Duração: 33min

    Pada episode awal, kami berbicara tentang keberadaan dan narasi anak-anak muda yang ada dan bergulir di daerah-daerah Indonesia. Kita menemui banyak narasi lokal yang kuat dan bergulir seperti Kata Kerja di Makassar, Kedaibuku Jenny di Makassar, Ruang Baca - Kapal Udara Makassar, Kampung 3D Depok Jawa Barat, sampai Ladang Rupa Padang. Di bahas ringkas oleh duo Host SLAM sebagai episode perkenalan kami kepada kalian.  Temui kami di Spotify, Apple Podcasts, iTunes, Castbox, dan Google Podcast dengan username SLAM Indonesia. Mari berjumpa dan berdiskusi juga di platform Instagram kami di @slamindonesia. Soundcloud: https://soundcloud.com/slamindonesia Instagram: @slamindonesia #SuaraLarasAnakMuda

página 2 de 2