New Life Community

Mengekang perkataan kita dimulai dengan menjaga hati dan mengejar tujuan yang tepat. Usaha menjaga perkataan tanpa kedua hal ini akan merupakan tindakan yang sulit dilakukan dan sia sia. 

Kemerdekaan kita sebagai orang pecaya ditandai dengan penyembahan kita kepada Allah, bukan kepada diri sendiri. Kemerdekaan juga ditandai dengan pertobatan dan ketaatan. Apakah kita menyebut diri sebagai orang merdeka, tapi pada kenyataannya kita massih daalam perbudakan keinginan daging kita sendiri?

Beberapa kunci dari perkataan adalah kita belajar untuk tutup mulut kita, memastikan bahwa kita mendeklarasikan Firman, dan melakukan apa yang kita perkatakan dan kita dengar.

Setiap kita punya perkataan / deklarasi yang kita hidupi. Perkataan ini bisa datang dari orang lain, dari diri kita ataupun dari Tuhan. Mengetahui sumber sumber perkataan ini dan mulai menjaga hidup kita atas dasar perkataan tertentu membantu kita menghidupi kerohanian kita dengan lebih baik. 

Firman Tuhan adalah alat utama untuk kita mengintrospeksi diri dan bertahan melawan tipu muslihat iblis. Berbahaya jika kita mengaku sebagai orang percaya namun kita tidak punya pengenalan akan Firman Tuhan dan Roh Kebenaran, dan membuat kita menjadi sasaran mudah buat musuh kita.

Amanat agung memerintahkan kita untuk memberitakan injil. Pemberitaan injil sendiri perlu diawali dengan pemahaman kita bahwa injil membenarkan kita di hadapan Bapa, dan kita perlu mengenal Tuhan sebelum kita menyebarkan Kabar Baik tersebut keapda orang di sekitar kita. 

Perisai adalah salah satu kunci utama kita menangkal tipu muslihat iblis. tanpa punya iman, sulit untuk kita bertahan terutama ketika serangan iblis datang dari orang sekitar kita

Baju zirah keadilan melindungi bagian vitald ari tubuh terutama hati. Dalam perlengkapan senjata Allah, sangat penting untuk kita paham bahwa hati adalah area dimana kita seringkali gagal mentaati kehendak Bapa, dan mudah terombang ambing situasi atau godaan. Menjaga hati adalah salah satu dasar penting dalam hidup kekristenan kita.

Paulus berkata bahwa ikat pinggang kebenaran adalah hal pertama yang perlu kita gunakan dalam peperangan kita melawan penguasa dunia. Namun seringkali pandangan kita mengenai kebenaran terdistorsi oleh nilai dan penguasa dunia. Iblis secara spesifik menggunakan dusta dan half-truth untuk mencegah kita berfungsi sebagaimana Tuhan sudah tentukan.

Dalam menghidupi kepentingan Tuhan setiap hari, kita bisa jadi terjebak dalam beberapa perangkap yang membuat kita menghabiskan waktu yang membuat kita menjadi terlalu nyaman dan tidak bertumbuh, atau terlalu sibuk dan kita melewatkan semua hal baik yang Tuhan sudah berikan. 

Pemulihan bangsa, pemulihan kota dimulai dari pemulihan unit terkecil didalamnya, yaitu keluarga.

Di dalam rumah tangga, suami tidak diciptakan dengan tanggung jawab yang equal dengan istri. Dari sebelum kejatuhan dalam dosa, pria membawa beberapa peran penting dalam pernikahan yang perlu kita persiapkan sebelum mebangun keluarga dan tumah tangga yang benar. 

Banya orang melihat bahwa situasi keluarga di rumah tidak sepenting pekerjaan, gereja atau panggilan lainnya. Kenyataanya pribadi yang hebat hampir selalu muncul dari keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat adalah tempat semua nilai nilai baik kita terbentuk.

Mengabdikan diri kepada Tuhan, seperti Yosua, selalu dimulai dengan unit terkecil yaitu keluarga. Jika kita mengidentifikasikan diri sebagai pengabdi Tuhan, maka cara kita hidup dalam keluarga perlu menunjukkan demikan.

Kita belajar dari Alkitab bahwa Tuhan selalu memberi kita cukup sumber daya untuk melakukan apa yang Dia ingin kita lakukan. Tuhan juga memberikan orang disekitar kita yang membantu saat kita terjatuh, dan juga memerlukan kita saat mereka lemah. Untuk menjadi orang percaya yang utuh, kita perlu berhenti membandingkan apa yang kita punya atau tidak punya dan mulai berfokus dengan apa yang sudah Tuhan percayakan pada kita.

Ada tiga hal yang membantu kita menjadi kristen yang utuh, yaitu dengan meletakkan identitas kita kepada Tuhan, dengan memperhatikan kualitas kehidupan kita, dan memperhatikan aktivitas kita yang kita lakukan setiap hari.

Untuk menjadi seorang kristen yang utuh, kita perlu memperhatikan apa yang menjadi keinginan kita. Keinginan kita menentukan kondisi emosional kita, dan keputusan keputusan kita. Melalui Yesus yang menyebut diriNya sebagai pintu, kita punya harapan kekal dalam Dia. 

1 Petrus 1 menulis hal hal yang membantu orang percaya untuk hidup saleh, hidup benar di hadapan Tuhan. Dimulai dari mengevaluasi apa yang kita pikirkan, memperhatikan apa yang kita kejar dalam hidup, bagaimana cara kita hidup, dan bagaimana cara kita bergereja. 

Belajar dari Abigail kita belajar bagaimana kita bisa menerima dan mendengar setiap teguran dan peka dengan situasi di sekitar kita. Kita perlu mengerti resiko dan pembelajaran jika kita menjadi orang bebal. Menjadi orang kristen yang utuh bukan berarti kita menjadi tidak berdosa, tetapi kita peka dengan sekitar kita dan kita mengetahui apa yang baik dan yang jahat. 

Sejak kita mencoba mendefinisikan sendiri apa yang baik dan apa yang tidak baik, kita manusia berusaha mengejar hal hal yang kita pikir akan membuat kita berharga. Pada kenyataannya kita perlu menyelaraskan definisi baik kita dengan Tuhan, dan mulai melihat apa yang kita kejar dan yang kita kerjakan berdasarkan kepada Tuhan kita yang sempurna.