Informações:
Sinopse
Kumpulan rekaman pengajian Gus Baha di Pondok Pesantren Izzatil Nuril Quran, Bedukan, Pleret, Bantul, Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak Kyai Haji Rumanto. Contact/Whatsapp: 081226400688Channel Telegram: https://t.me/ngajigusbaha
Episódios
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 05 Pengajian Ahad Sore 26 Agustus 2018
26/08/2018 Duração: 01h16minMaqolah 05 Bagian Ketiga: Penyempurna Amal Perbuatan Manusia - Atsar Abu Bakar Ash Shiddiq ra. اَرْبَعَةٌ تَمَامُهَا بِأَرْبَعَةٍ : تَمَامُ الصَّلَاةِ بِسَجْدَ تَيِ السَّهْوِ وَالصَّوْمُ بِصَدَقَةِ الْفِطْرِ وَالْحَجُّ بِالفِدْيَةِ وَالْاِيْمَانُ بِالْجِهَادِ . Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai berikut : "Empat perkara dapat disempurnakan dengan empat perkara lainnya, yaitu : kesempurnaan shalat dengan dua sujud syahwi, kesempurnaan puasa dengan zakat fitrah, kesempurnaan haji dengan fidyah dan kesempurnaan iman dengan jihad (fi sabilillah)."
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 01-04 Pengajian Selasa Pagi 31 Juli 2018
30/07/2018 Duração: 01h31minMaqolah 01 Bagian Ketiga: Petunjuk Rasulullah SAW. Kepada Abu Dzar Al Ghifari Diriwayatkan pula dari Anas ra. bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW. Keluar sambil memegang tangan Abu Dzar, seraya bersabda : "Wahai Abu Dzar ! Apakah kamu telah mengetahui bahwa sesungguhnya di hadapan kami terbentang suatu jalan di bukit yang sangat rumit, yang tidak akan dapat didaki kecuali oleh orang orang yang meringankan bebannya ?" Salah satu dari para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku ini termasuk orang orang yang meringankan beban atau justru memberatkan bebannya ?" Beliau menjawab, "Adakah engkau punya makanan hari ini ?" Ia menjawab, "Ya, punya". Lalu Rasulullah SAW. Bersabda, "Apakah kamu juga punya makanan untuk esok lusa ?" Jawabnya , "Tidak punya." Maka Rasulullah SAW. Bersabda, "Seandainya kamu mempunyai jatah makanan dalam waktu tiga hari, maka kamu termasuk yang memberatkan bebannya." Maqolah 02 Bagian Ketiga: Perkara Yang Paling Baik Diantara Yang Baik Sebagaimana hukama telah memberikan perny
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 01 Pengajian Ahad Sore 29 Juli 2018
29/07/2018 Duração: 59minMaqolah 1 Bagian Ketiga Petunjuk Rasulullah SAW. Kepada Abu Dzar Al Ghifari - Hadits 1 يَا اَبَاذَرٍّ جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنَّ الْبَحْرَ عَمِيْقٌ وَ خُذِ الزَّادَ كَامِلًا فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ وَ خَفِّفِ الْحِمْلَ فَاِنَّ الْعَقَبَةَ كَئُوْدٌ وَاَخْلِصِ الْعَمَلَ فَإِنَّ النَّاقِدَ بَصِيْرٌ . Diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Sesungguhnya beliau pernah bersabda kepada Jundub bin Junabah yang tergelar Abu Dzar Al Ghifari sebagai berikut : "Wahai Abu Dzar, renovasilah (perbaikilah) kapalmu, karena sesungguhnya lautnya dalam, dan bawalah bekal yang cukup, karena perjalananmu jauh, ringankanlah bebanmu, karena rintangan berat siap menghadang , ikhlaskanlah amalmu, karena sesungguhnya Yang Maha Meneliti, Maha Melihat." Keteragan : Abu Dzar berarti bapaknya Dzar, nama sebenarnya adalah Jundub bin Jinadah. Perbaharuilah perahumu maksudnya : اَحْسِنِ النِّيَّةِ فِى كُلِّ مَاتَأْ تِىْ وَتَذَرُلِيَحْصُلَ لَكَ اْلأَجْرُ وَالنَّجَاةُ مِنْ عَذَابِ اللهِ تَعَالَى . Yakni ikhlaskanlah niat dalam segala ama
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 55 Pengajian Selasa Pagi 26 Juni 2018
25/06/2018 Duração: 01h08minMaqolah 55 Bagian Kedua: Perkara perkara yang Harus Dijuluki Orang Beriman - Atsar Malik bin Dinar ra اِحْبِسْ ثَلَاثًا بِثَلَاثٍ حَتَّى تَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ : الْكِبْرُ بِالتَّوَاضُعِ وَالْحِرْصَ بِالْقَنَاعَةِ وَالْحَسَدَ بِالنَّصِيْحَةِ . Diriwayatkan dari Malik bin Dinar ra. ia berkata sebagai berikut : "Agar anda termasuk golongan orang orang yang beriman, maka hindarilah tiga sikap dengan tiga cara yaitu, hindarilah sikap sombong dengan cara tawadhu`, hindarilah sikap tamak dengan cara qana`ah dan hindarilah sikap dengki dengan cara nasihat." لَا يَجْتَمِعُ فِى جَوْفِ عَبْدٍ : اَلْاِيْمَانُ وَالْحَسَدُ . Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW. Telah diterangkan : "Tidak akan bersatu (untuk selamanya) antara iman dan dengki di dalam rongga seorang hamba." مَدَارَتُهُ شَفَّتْ وَعَزَّ نَوَالُهَا # وَدَارَيْتُ كُلَّ النَّاسِ لَكِنَّ حَاسِدِ اِذَا كَانَ لَا يَرْضِيْهِ اِلَّا زَوَالُهَ # وَكَيْفَ يُدَارِىْ الْمَرْءُ جَاسِدَ نِعْمَةٍ Salah seorang penyair juga telah menyatakan dari Baha Thawi
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 52-54 Pengajian Ahad Sore 24 Juni 2018
24/06/2018 Duração: 39minMaqolah 52 Bagian Kedua: Tanda Lain Orang Yang Makrifat kepada Allah SWT. - Atsar Dzun Nun Al Misri اَلْعَارِفُ بِاللهِ تَعَالَى وَفِيٌّ وَقَلْبُهُ ذَكِيٌّ وَعَمَلُهُ زَكِيٌّ . Tanda Lain Orang Yang Makrifat kepada Allah SWT. Diriwayatkan pula dari Dzun Nun Al Misri, ia berkata sebagai berikut : "Orang yang makrifat kepada Allah adalah orang yang memenuhi janjinya, hatinya cerdas dan amalnya bersih." Maqolah 53 Bagian Kedua: Pokok Dari Segala Kebaikan Dunia dan Akhirat - Atsar Abu Sulaiman Ad Darani اَصْلُ كُلِّ خَيْرٍ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ الْخَوْفُ مِنَ اللهِ وَ مِفْتَاحُ الدُّنْيَا الشَّبُعُ وَمِفْتَاحُ الْآخِرَةِ الْجُوْعُ . Pokok Dari Segala Kebaikan Dunia dan Akhirat Abu Sulaiman Ad Darani telah menyatakan : "Pokok dari setiap kebaikan di dunia dan di akhirat adalah takut kepada Allah, dan kunci dunia itu adalah perut yang kenyang, sedangkan kunci dari akhirat itu adalah perut yang lapar. " Keterangan : Kunci dunia maksudnya sesuatu yang bisa membuka segala urusan dunia da
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 50-51 Pengajian Ahad Sore 20 Mei 2018
20/05/2018 Duração: 01h01minMaqolah 50 Bagian Kedua: Takut, Senang, dan Dekat - Atsar Dzun Nun Al Misri كُلُّ خَائِفٍ هَارِبٌ وَكُلُّ رَاغِبٍ طَالِبٌ وَكُلُّ آنِسٍ بِاللهِ مُسْتَوْحِشٌ بِالْخَلْقِ وَفِى نُسْخَةٍ مُسْتَوْحِشٌ عَنْ نَفْسِهِ . Diriwayatkan dari Dzun Nun Al Misri : "Setiap orang yang merasa takut itu akan lari, setiap orang yang senang pasti akan mencari, dan setiap orang yang yang dekat dengan Allah pasti akan merasa asing dengan makhluk. " Maqolah 51 Bagian Kedua: Tanda tanda Orang Yang Makrifat Kepada Allah SWT. - Atsar Dzun Nun Al Missry اَلْعَارِفُ بِاللهِ تَعَالَى اَسِيْرٌ وَقَلْبُهُ بَصِيْرٌ وَعَمَلُهُ لِلَّهِ كَثِيْرٌ . Dzun Nun juga berkata sebagai berikut : "Orang yang makrifat kepada Allah adalah orang yang jiwanya selalu tertambat kepada Allah, hatinya melihat dan amal perbuatannya banyak yang semata mata hanya karena Allah."
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 49-50 Pengajian Ahad Sore 22 April 2018
22/04/2018 Duração: 56minMaqolah 49 Bagian Kedua: Keutamaan Orang Yang Makrifat Kepada Allah SWT. مَنْ عَرَفَ اللهَ لَمْ يَكُنْ لَهُ مَعَ الْخَلْقِ لَذَّةٌ وَمَنْ عَرَفَ الدُّنْيَا لَمْ يَكُنْ لَهُ فِيْهَا رَغْبَةٌ وَمَنْ عَرَفَ عَدْلَ اللهِ تَعَالَى لَمْ يَتَقَدَّمْ اِلَيْهِ الْخُصَمَاءُ . Sebagaimana yang diriwayatkan dari sebagian hukama berikut ini : "Barangsiapa yang makrifat kepada Allah, maka tidak ada lagi kenikmatan bersama makhluk, dan barangsiapa yang mengetahui dunia maka tidak ada lagi kecintaan baginya tentang dunia serta barangsiapa yang mengetahui keadilan Allah, maka ia tidak akan didatangi musuh." مَنْ عَرَفَ اللهَ اَحَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ الدُّنْيَا كَرِهَهَا . Sebagaimana yang dikatakan Al Hasan ra. berikut ini : "Barangsiapa yang mengetahui Allah, maka Allah akan mencintainya dan barangsiapa yang mengetahui dunia, maka ia akan membenci dunia itu." عَلَيْهَا كِلاَبٌ هَمُّهُنَّ اخْتِذَابُهَا # فَمَا هِيَ إِلَّا جِيْفَةٌ مُسْتَحِيْلَةٌ وَاِنْ تَحْتَذِبْهَا نَازَعَتْكَ كِلَابُهَا # فَاِنْ تَجْتَنْبْهَا كُنْتَ
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 45-48 Pengajian Selasa Pagi 20 Maret 2018
20/03/2018 Duração: 01h23minMaqolah 45 Bagian Kedua: Cinta, Iffah, dan Pangkal Keyakinan - Hadits 1 اَلْمَحَبَّةُ اَسَاسُ الْمَعْرِفَةِ وَالْعِفَّةُ علَامَةُ الْيَقِيْنِ وَرَأْسُ الْيَقِيْنِ التَّقْوَى وَالرِّضَا بِتَقْدِيْرِ اللهِ . Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Berikut ini : "Cinta kepada Allah itu adalah asas makrifat, iffah (enggan) itu tandanya yakin, sedang pangkal keyakinan itu adalah taqwadan ridha terhadap takdir Allah." Maqolah 46 Bagian Kedua: Pokok Cinta Kepada Allah SWT. - Atsar Sufyan bin Uyainah ra. مَنْ اَحَبَّ اللهَ اَحَبَ مَنْ اَحَبَّهُ اللهُ تَعَالَى وَمَنْ اَحَبَّ مَنْ اَحَبَّهُ اللهُ تَعَالَى اَحَبَّ مَا اَحَبَّ فِى اللهِ تَعَالَى وَمَنْ اَحَبَّ مَا اَحَبَّ فِى اللهِ تَعَالَى اَحَبَّ اَنْ لَا يَعْرِفَهُ النَّاسُ . Diriwayatkan dari Sufyan bin Uyainah ra. ia berkata sebagai berikut : "Barangsiapa yang cinta kepada Allah, maka ia akan cinta kepada orang yang dicintai Allah. Dan barangsiapa yang cinta kepada orang yang cinta kepada perbuatan yang dilakukan karna cinta kepada Allah, maka ia akan ci
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 44 Pengajian Ahad Sore 18 Maret 2018
18/03/2018 Duração: 01h15minMaqolah 44 Bagian Kedua: Buah Dari Makrifat - Perkataan Hukama ثَمْرَةُ الْمَعْرِفَةِ ثَلَاثُ خِصَالٍ : الْحَيَاءُ مِنَ اللهِ تَعَالَى وَالْحُبُّ فِى اللهِ وَالْاُنْسُ بِاللهِ . Sebagian hukama telah menyatakan sebagai berikut : "Buah dari makrifat (mengenal Allah) itu ada tiga yaitu, malu kepada Allah, cinta kepada Allah, dan rindu berjumpa denganNya."
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 42-43 Pengajian Selasa Pagi 27 Februari 2018
26/02/2018 Duração: 01h06minMaqolah 42 Bagian Kedua: Perkara Perkara yang Menggembirakan Atsar Abu Bakar ra. Dan ketika Rasulullah SAW. Menyampaikan sabda tersebut, beliau sedang dalam keadaan duduk bersama para sahabatnya, lalu Abu Bakar berkata : "Benarlah engkau, wahai Rasulullah ! Diantara dunia ada tiga perkara yang menggembirakan hati kami, yaitu melihat wajah Rasulullah, membelanjakan hartaku untuk Rasulullah dan putriku menjadi istri Rasulullah SAW." Atsar Umar ra. Sementara itu, Sayyidina Umar ra. juga mengatakan : "Benar engkau, wahai Abu Bakar ! Diantara dunia ada tiga perkara yang menyenangkan hatiku, yaitu amal makruf, nahi munkar, dan pakaian yang sudah jelek." Atsar Utsman ra. Sayyidina Utsman juga berkata : "Benar engkau, wahai Umar ! Diantara dunia ada tiga perkara yang menggembirakan hatiku, yaitu memberi makan orang orang yang kelaparan hingga kenyang, memberi pakaian orang yang tidak berpakaian dan membaca Al Qur`an." Atsar Ali ra. Kemudian Sayyidina Ali ra. berkata : "Benar engkau, wahai Utsman ! Yang membuat
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 41-42 Pengajian Ahad Sore 25 Februari 2018
25/02/2018 Duração: 01h28minMaqolah 41 Bagian Kedua: Ciri ciri Orang Yang Baik - Jumhur Ulama اِذَا اَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا فَقَّهَهُ فِى الدِّيْنَ وَ زَهَّدَهُ فِى الدُّنْيَا وَ بَصَّرَهُ بِعُيُوْبِ نَفْسِهِ . "Jika Allah telah menghendaki hambaNya menjadi orang yang baik, maka Dia menjadikan hamba itu memahami agama, menjadikan ia zuhud terhadap dunia dan menjadikan ia menyadari akan kekurangan kekurangan pada dirinya." Maqolah 42 Bagian Kedua: Perkara perkara Yang Menggembirakan - Hadits 1 حُبِّبَ إِلَىيَّ مِنْ دُنْيَا كُمْ ثَلَاثٌ : اَلطِّيْبُ وَالنِّسَاءُ وجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلَاةِ . Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Yang bersumber langsung dari beliau sebagai berikut : "Diantara duniamu, ada tiga perkara yang dititahkan menggembirakan hatiku, yaitu bau harum, perempuan, dan dijadikannya mataku terasa sejuk waktu mengerjakan sholat."
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 38-40 Pengajian Selasa Pagi 23 Januari 2018
22/01/2018 Duração: 01h06minMaqolah 38 Bagian Kedua: Pagar Diri Dari Pengaruh Syaitan - Atsar Kaab Al Ahbar اَلْحُصُوْنُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلَاثٌ : الْمَسْجِدُ حِصْنٌ وَذِكْرُ اللهِ حِصْنٌ وَ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ حِصْنٌ . Diriwayatkan dari Ka`ab Al Ahbar ra.(seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab ra.) ia berkata sebagai berikut : `` Pagar (benteng) bagi orang orang yang beriman dari godaan syeitan itu ada tiga, yaitu : masjid, dzikir kepada Allah dan membaca Al Quran. `` Catatan : Masjid adalah tempat zikir manusia dan malaikat, sehingga setan tidak mau masuk untuk menggoda. Zikir adalah perisai, terutama ayat kursi. Membaca Al Qur`an adalah perisai terutama ayat kursi. Maqolah 39 Bagian Kedua: Tempat Penyimpanan Allah SWT. - Perkataan Hukama ثَلَاثٌ مِنْ كَنْزِ اللهِ تَعَالَى : الفَقْرُ وَالْمَرَضُ وَالصَّبْرُ . Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian hukama berikut ini : ``Tiga perkara temasuk simpanan Allah Ta`ala, yaitu kefakiran, sakit, sabar. `` Catatan : Sabar i
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 35-37 Pengajian Ahad Sore 21 Januari 2018
21/01/2018 Duração: 01h17minMaqolah 35 Bagian Kedua: Pembungkus Agama - Atsar Hamid Al Laqqaf 3 اَصْلُ الزُّهْدِ الْاِجْتِنَابُ عَنِ الْمَحَارِمِ كَبِيْرِهَا وَصَغِيْرِهَا وَاَدَءُ جَمِيْعِ الْفَرَائِضِ يَسِيْرِهَاوَ عَسِيْرِهَاوَتَرْكُ الدُّنْيَا اَهْلُهَا قَلِيْلَهَا وَكَثِيْرِهَا . Kemudian Hamid Al Laqqaf menyatakan pula : "Pangkal zuhud adalah menjauhi larangan Allah, baik yang kecil maupun yang besar, mengerjakan segala kewajibanNya, baik yang ringan maupun yang berat dan meninggalkan dunia yang berada di tangan pencintanya, baik sedikit maupun dalam jumlah yang banyak." Maqolah 36 Bagian Kedua: Jati Diri Manusia - Atsar Luqman Al Hakim يَا بُنَّىَ إِنَّ النَّاسِ ثَلَاثَةُ اَثْلَاثٍ : ثُلُثٌ لِلَّهِ وَثُلُثٌ لِنَفْسِهِ وَ ثُلُثٌ لِلدُّوْدِ فَاَمَّا مَا هُوَ لِلَّهِ فُرُوْحُهُ وَاَمَّا مَا هُوَ لِنَفْسِهِ فَعَمَلُهُ وَاَمَّامَا هُوَ لِلدُّوْدِ فَجَسَدُهُ . Sebagaimana yang diwasiatkan oleh Luqman Al Hakim terhadap anak anaknya berikut : "Wahai anak anakku ! Sesungguhnya manusia itu dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga untuk All
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 35 Pengajian Senin Pagi 25 Desember 2017
24/12/2017 Duração: 01h11minMaqolah 35 Bagian Kedua: Pembungkus Agama - Atsar Hamid Al Laqqaf 2 تَرْكُ الْكَلَامِ اِلَّا مَالَا بُدَّ مِنْهُ وَتَرْكُ الدُّنْيَا اِلَّا مَالَابُدَّ مِنْهُ وَتَرْكُ مُخَالَطَة ِالنَّاسِ اِلَّا مَالَا بُدَّمِنْهُ . Ditanyakan pula, "Apakah pembungkus agama itu ?" Jawabnya : "Yaitu tidak berbicara kecuali membicarakan masalah penting, meninggalkan dunia kecuali yang sangat dibutuhkan, serta meninggalkan pergaulan dengan sesama manusia, kecuali untuk pergaulan penting." Pembungkus Agama - Atsar Sulaiman / Luqman as. اِذَا كَانَ الْكَلاَمُ فِى الْخَيْرِ كَالْفِضَّةِ حُسْنًا كَانَ السُّكُوْتُ عَنِ الشَّرِّ كَالذَّهَبِ فِى الحُسْنِ . Dalam kaitannya dengan tidak berbicara, kecuali membicarakan masalah penting, Sulaiman atau Luqman as. Menyatakan : "Apabila berbicara tentang kebaikan itu bagus bagaikan perak, maka diam dari pembicaraan yang jelek itu juga bagus bagaikan emas." Tambahan : Menurut Syekh Abdul Qadir Al Jaelani, manusia itu terbagi atas 4 bagian : 1. Orang yang tak berlisan dan tidak berhati, yai
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 34-35 Pengajian Ahad Sore 24 Desember 2017
24/12/2017 Duração: 01h17minMaqolah 34 Bagian Kedua: Makna Yang Terkandung Dalam Kalimat Zuhud - Atsar Ibnu Abbas ra. اَلزَّايُ تَرْكُ الزِّيْنَةِ وَالْهَاءُ تَرْكُ الْهَوَى وَالدَّالُ تَرْكُ الدُّنْيَا . Dalam riwayat lain diterangkan,bahwa Ibnu Abbas ra. berkata sebagai berikut : "Huruf 'Za' berarti meninggalkan Zinah (perhiasan), huruf 'Ha' berarti meninggalkan Hawa dan huruf 'Dal' berarti meninggalkan dunia." Maqolah 35 Bagian Kedua: Pembungkus Agama - Atsar Hamid Al Laqqaf إِجْعَلْ لِدِيْنِكَ غِلَافًا كَغِلاَفِ الْمُصْحَفِ . Diriwayatkan dari Hamid Al Laqqaf, bahwa seseorang telah meminta wasiat (petunjuk) kepada beliau, lalu ia berkata : "Kamu harus menjadikan pembungkus untuk agamamu sebagaimana pembungkus Mushhaf (Al Qur`an)."
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 31-33 Pengajian Selasa Pagi 21 November 2017
20/11/2017 Duração: 01h24minMaqolah 31-33 31. Tiga Cara Mencapai Zuhud - Atsar Ibrahim bin Adham ra. بِثَلَاثَةِ اَشْيَاءَ : رَاَيْتُ الْقَبْرَ مُوْحِشًا وَلَيْسَ مَعِى مُؤْنِسًا وَرَاَيْتُ طَرِيْقًا طَوِيْلًا وَلَيْسَ مَعِى زَادٌوَرَاَيْتُ الْجَبَّارَ قَاضِيًا وَلَيْسَ لِى حُجَّةٌ . Diriwayatkan dari Ibrahim bin Ad ham ra. seseorang bertanya kepada beliau, ``Bagaimana caranya kamu mencapai Zuhud ? `` Maka jawabnya : ``Dengan riga perkara, ``Aku melihat kuburan itu menjadi negeri, sedang aku belum mendapatkan pelipur, aku melihat jalan yang panjang, sedang aku belum mempunyai bekal, dan aku melihat Allah Yang Maha Perkasa akan mengadili, sedang aku belum mempunyai alasan.`` Keterangan : Ibrahim bin Adham adalah seorang raja, yang meninggalkan kerajaannya, lalu ia bersungguh-sungguh dalam beribadah di Mekkah dan di beberapa negeri Islam. Di dalam Risalah Al Kusairiyah disebutkan, bahwa ia adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Mansyur putra seorang raja dari negeri Balkan. Ketika pada suatu hari ia pergi berburu ke hutan, ia menemukan seekor mus
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 31 Pengajian Ahad Sore 19 November 2017
19/11/2017 Duração: 01h01sMaqolah 31 Bagian Kedua: Tiga Cara Mencapai Zuhud - Atsar Ibrahim bin Adham ra. بِثَلَاثَةِ اَشْيَاءَ : رَاَيْتُ الْقَبْرَ مُوْحِشًا وَلَيْسَ مَعِى مُؤْنِسًا وَرَاَيْتُ طَرِيْقًا طَوِيْلًا وَلَيْسَ مَعِى زَادٌوَرَاَيْتُ الْجَبَّارَ قَاضِيًا وَلَيْسَ لِى حُجَّةٌ . Diriwayatkan dari Ibrahim bin Ad ham ra. seseorang bertanya kepada beliau, "Bagaimana caranya kamu mencapai Zuhud ?" Maka jawabnya : "Dengan riga perkara, Aku melihat kuburan itu menjadi negeri, sedang aku belum mendapatkan pelipur, aku melihat jalan yang panjang, sedang aku belum mempunyai bekal, dan aku melihat Allah Yang Maha Perkasa akan mengadili, sedang aku belum mempunyai alasan." Keterangan : Ibrahim bin Adham adalah seorang raja, yang meninggalkan kerajaannya, lalu ia bersungguh-sungguh dalam beribadah di Mekkah dan di beberapa negeri Islam. Di dalam Risalah Al Kusairiyah disebutkan, bahwa ia adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Mansyur putra seorang raja dari negeri Balkan. Ketika pada suatu hari ia pergi berburu ke hutan, ia menemukan seekor musa
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 26-30 Pengajian Selasa Pagi 31 Oktober 2017
30/10/2017 Duração: 01h16minMaqolah 26-30 Bagian Kedua 26. Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT. Sebagaimana firman allah kepada NabiNya : "Barangsiapa yang menemuiKu dalam keadaan cinta kepadaKu, maka ia akan Aku masukkan ke dalam kedalam SurgaKu. Dan barangsiapa yang menemuiKu dalam keadaan takut kepadaKu, maka ia akan Aku jauhkan dari NerakaKu. Serta barangsiapa yang menemuiKu karena ia mati dalam keadaan malu kepadaKu, maka Aku jadikan malaikat(pencatat amal) lupa terhadap dosa dosa orang itu." Keterangan : Maksud aku lupakan malaikat Hafadhah terhadap dosa-dosanya ialah, Allah menyuruh malaikat Hafadhah untuk tidak menulis dosa orang itu sebagai karunia dari Allah SAW. 27. Yang Paling Beribadah, Zuhud, dan Terkaya Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas`ud ra. sebagai berikut : "Kerjakanlah apa yang telah diwajibkan oleh Allah kepadamu, maka kamu akan menjadi orang yang paling banyak beribadah, dan jauhilah larangan laranganNya, maka kamu akan menjadi orang yang paling zuhud. Dan puaslah dengan apa yang telah diberi
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 25 Pengajian Ahad Sore 29 Oktober 2017
29/10/2017 Duração: 01h04minMaqolah 25 Bagian Kedua: Ciri ciri Orang Beriman كَيْفَ اَصبَحْتُمْ ؟ قَالُوْا : اَصْبَحْنَا مُؤْمِنِيْنَ بِاللهِ فَقَالَ : وَمَا عَلَامَةُ إِيْمَانِكُمْ ؟ قَالُوْا : نَصْبِرُ عَلَى الْبَلَاءِ وَنَشْكُرُ عَلَى الرَّخَاءِ وَتَرْضَى بِالْقَضَاءِ. فَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ : اَنْتُمُ الْمُؤْ مِنُوْنَ حَقًّا وَرَبِّ الْكَعْبَةِ . Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW. Menemui para sahabatnya, lalu beliau bertanya : "Apa kabar kalian pagi ini ?" lalu para sahabat menjawab, "Pada pagi ini kami tetep beriman kepada Allah SWT." Nabi Muhammad SAW. Bertanya lagi, "Apa ciri iman kalian ?" mereka menjawab, "Kami bersabar menghadapi ujian (musibah), bersyukur atas kelapangan dan ridha(rela) dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT(Qadha). Lalu Nabi SAW. Bersabda,`Kalau begitu kalian benar-benar termasuk orang-orang mukmin yang sebenarnya. Demi Allah yang memelihara ka`bah`." اُعْبُدِ اللهَ عَلَى الرِّضَا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَفِى الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرٌ كَثِيْرٌ . "Beribadalah kalian ke
-
Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 22-24 Pengajian Selasa Pagi 26 September 2017
25/09/2017 Duração: 01h18minMaqolah 22 Bagian Kedua: Dosa Kecil, Rizqi, dan Musibah - Firman Allah يَا عُزَيْرُ اِذَا اَذْنَبْتَ ذَنْبًا صَغِيْرًا فَلَا تَنْظُرْ اِلَى صِغَرِهِ وَانْظُرْ اِلَى مَنْ اَذْنَبْتَ لَهُ وَاِذَا اَصَابَكَ خَيْرٌ يَسِيْرٌ فَلَا تَنْظُرْ اِلَى صِغَرِهِ وَانْظُرْ اِلَى مَنْ رَزَقَكَ وَاِذَا اَصَابَكَ بَلِيَّةٌ فَلَا تَشْكُونِى إِلَى خَلْقِى كَمَا لَا اَشْكُوْكَ إِلَى مَلَائِكَتِى إِذَا صَعِدَتْ إِلَيَّ مَسَاوِيْكَ. Diterangkan dalam sebuah pernyataan, bahwa Allah SWT. Telah berfirman kepada Nabi Uzair as. Sebagai berikut : "Wahai Uzair, jika kamu melakukan dosa kecil, maka kamu jangan melihat kecilnya, tapi lihatlah kepada siapa kamu telah berbuat dosa. Jika kamu mendapatkan yang sedikit, maka kamu jangan melihat yang sedikitnya, tapi lihatlah siapakah yang telah memberikan itu kepadamu. Dan jika kamu mendapatkan suatu musibah, maka janganlah kamu mengadukanKu kepada makhlukKu, sebagaimana Aku tidak mengadukanmu kepada MalaikatKu, jika kejelekanmu disampaikan kepada Ku." Keterangan : Menceritakan nasib buruk (si